Masyariqul Anwar : Antara Visi dan Harapan

Oleh : Ahmad Wardi

Amad Wardi

“Masyariqul Anwar” yang dapat diartikan “tempat-tempat munculnya cahaya dari arah timur” disematkan pada madrasah ini oleh para founding father dengan sebuah keyakinan bahwa kemajuan peradaban dapat dicapai dengan berpegang pada tuntunan cahaya Islam tanpa harus melepaskan nilai-nilai ke-timur-an. Jadilah madrasah ini didirikan dengan tujuan dan  harapan dapat mencetak dan melahirkan generasi-generasi islam yang tumbuh secara bertahap dan menyinari dunia dengan berbagai manfaat.

Tak dapat disangkal, kalau untuk mewujudkan cita-cita dan harapan mulia senantiasa ada rintangan dan kendala. Menghadapi kenyataan ini, siapapun tidak dapat hanya mengandalkan kekuatan manusiawinya sendiri, tanpa menyertainya dengan tuntunan cahaya ilahi. Karena sesungguhnya kekuatan itu hanya dapat diraih setelah adanya kebersamaan, kesepakatan, kesatuan langkah dan tujuan, serta bimbingan dan keridoan Tuhan. Dari prinsip inilah Madrasah Tsanawiyah Masyariqul Anwar Caringin membangun dan mengembangkan spirit perjuangan, dengan menghargai segala potensi yang dimiliki oleh setiap unsur tanpa terkecuali, dan bertawakkal pada ilahi.

Tidak banyak perubahan prinsipil dalam penyelenggaraan pendidikan di MTs. Masyariqul Anwar Caringin. Dari sejak awal berdiri hingga kini, Mts. Masyariqul Anwar Caringin bersikukuh mempertahankan pola pengajaran pada kaidah “Diniyyah-Arobiyah” yang dipadukan dengan kurikulum yang berlaku secara nasional. Dengan prinsip Diniyyah-Arobiyah, yakni pengutamaan ilmu agama dan bahasa Arab yang menggunakan kitab standar berbahasa Arab, peserta didik diantar untuk mengenal bahasa Arab sebagai bahasa sumber pengetahuan agama, dan dapat mengenal pelajaran dan pengetahuan agama dari sumber aslinya. Sementara dengan paduan kurikulum yang berlaku secara nasional, peserta didik diharapkan dapat memiliki bekal pengetahuan dan skil yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dua kaidah ini dipertahankan sebagai bentuk pengamalan sabda Rasulullah saw. “Man yuridi lLaahu bihi khairan yufaqqihhu fi d-diin”, sabdanya saw. juga : “Ahibbul ‘aroba litsalaatsin, anni ‘arobiyun, wal Quraana ‘arobiyyun, wa lughata ahli l-Jannati ‘arabiyun”. Dan sabdanya saw : “ ‘Allimuu awlaadakum fa-innahum makhluuquuna li zamaanin ghairi zamaanikum”

Dengan berpijak pada prinsip-prinsip ini, MTs. Masyariqul Anwar Caringin mengambil posisi sebagai lembaga yang bertugas mengasuh, membimbing, dan mengarahkan putra-putri islam agar menjadi generasi yang berperan seiring perkembangan dan kemajuan zaman dengan tetap teguh berpegang pada tuntunan nilai ke-islam-an; generasi yang dapat menebar manfaat dan kebaikan untuk agama, negeri, dan bangsanya. Inilah pesan utama yang tersirat dari bentuk kalimah jamak (plural) yang digunakan sebagai nama madrasah, — Masyariq (jamak dari masyriq), dan anwar (jamak dari nur) yang dibubuhi ta’rif “al” yang menandakan sifat khusus dari cahaya yang dimaksud meskipun bermacam-macam dan berbeda-beda—yang mengisyaratkan visi dan harapan…. dapat “tumbuh bersama dalam tuntunan warna-warni cahaya islam untuk menebarkan berbagai manfaat bagi semesta alam”…

Semoga…